Kadang, orang hanya bicara yang baik-baik bukan karena mereka sok baik, tapi karena mereka ingin menjadi baik.
I understand at least that much.
Bukan karena mereka munafik, tapi karena mereka ingin mencoba untuk tidak berkata buruk.
We know best about ourselves.
We're lying if we said we don't.
We actually know, what we are actually made of.
But we're afraid, and unsure to accept it.
It's okay.
Diamond will be diamond no matter what people say.
Emang ketika orang-orang bilang "Itu berlian nggak ada harganya." lantas beneran tu berlian jadi nggak berharga? Kagak. Tetep aja kalo dijual mahal kan.
Ketika berlian pecah berkeping-keping pun, misalnya, apa dia jadi nggak berharga? Less, maybe, but still worth a lot more than others.
Btw, nggak mungkin sih emang ada orang yang ngomong, "Itu berlian nggak berharga." secara semua orang udah tau seberapa berharganya berlian.
Yang ada hanyalah orang-orang yang salah ngeliat berlian sebagai "cuma" batu. Mereka lantas menganggapnya nggak berharga, karena mereka cuma ngeliat luarnya, nggak tau apa yang tersembunyi di dalamnya.
Atau mereka yang pengen menjauhkan orang lain dari berlian ini agar bisa memilikinya sendiri.
Atau justru orang-orang yang ingin agar berlian ini tidak dimiliki siapapun, karena tidak ingin ada orang lain yang menandingi berlian yang ia miliki.
Sebagaimana emas nggak lantas berubah jadi batu hanya karena orang-orang bilang dia batu.
Emas akan tetap berharga.
Bahkan ketika rupiah turun naik, emas akan tetap berjaya.
Makanya yuk nabung emas aja.
...
Bukan.
Maksudnya, kita nggak akan jadi jahat hanya karena orang-orang bilang kita jahat, apalagi orang yang relationshipnya surface sama kita. Don't let what people said define we you really are.
We are what we think we are, not what people think we are.
Mungkin sekarang kamu akan berhenti dan berpikir, "Tapi aku bukan berlian. Aku bukan emas. Aku nggak berharga."
Well, for me, you are.
End of discussion.
Your argument is invalid.
No comments:
Post a Comment