Monday 26 March 2018

DDS Wedding Operation Mission 5: Test Make Up & Prewedding [18.07.107]

Waspadai change of heart pada saat mempersiapkan pernikahan, karena itulah yang terjadi sama gue pada saat itu. Awalnya, gue dan Pillow nggak pernah berniat mau ngadain foto prewedding atau apalah apalah. Soalnya, kami nggak berencana untuk memajang foto apapun di rumah, jadi buat apa gitu? Belum lagi cost tambahan yang mesti dikeluarkan untuk nyewa baju, MUA, nyewa studio atau lokasi pemotretan, dll.

Tapi setelah gue mengetahui kalo hasil test make up gue ternyata bisa dipakai untuk prewedding, gue jadi tertarik. Soalnya, jarang-jarang kan gue cakep gitu. Nasib anak nggak hobi make up-an kecuali buat manggung.

Setelah itung-itung cost dan ternyata budget masih aman, Pillow dan gue memutuskan untuk foto prewedding. Mendadak banget, yes. Kalo nggak salah ini diputuskan hanya dalam waktu tiga minggu dari hari-H. Jadilah dalam tiga minggu itu gue dan Pillow berkoordinasi dengan teman-teman dari AKSA Creative untuk nyari studio dan menentukan konsep. Yang agak pusing sih nentuin tanggal yang cocok antara jadwal test make up Mas Irwan Riady dan availability AKSA, soalnya dari awal kan gue deal-dealan sama AKSA untuk memindahkan prewed ke pengajian aja, dan sekarang mesti diubah lagi. Untungnya temen-temen AKSA nggak keberatan.

Setelah melalui serentetan drama dan diskusi, diputuskan tanggal 18 Mei 2017 sebagai tanggal prewed. Jadi paginya gue test make up dulu di rumah Mas Irwan, dari situ langsung ke studio untuk siap-siap dan setelah shalat Jumat mulai prewed.


Untuk studio prewedding, sebenernya ada beberapa studio yang cocok dengan konsep yang kita mau, yaitu tematik dan fun. Salah satunya adalah The House Studio. Sayangnya, studio itu nggak available di tanggal yang kita mau.

Pilihan akhirnya jatuh ke Photographer Lounge yang berlokasi di Rawalumbu. Pas denger Rawalumbu, gue sih bingung yes. Di mana dah itu? Gue kira antah berantah. Eh ternyata lokasinya deket sama perumahan Kemang Pratama.

Gue lalu menghubungi Mas Toro, sang pemilik, untuk tanya-tanya soal info lebih lanjut. Dijawab dengan sangat infromatif oleh Mas Toro. Harga sewa studio ini sebesar 150 ribu/jam di weekday dengan ketentuan minimal durasi sewa 3 jam dan discount 50 ribu di jam ketiga alias 400 ribu/3 jam. Enaknya, studio ini bisa diblok semua areanya, jadi kita nggak perlu sharing bareng orang lain. Kami lalu menyewa studio ini selama 8 jam.

Sebelum hari H, gue dan salah satu crew AKSA yang bernama Iman alias Fauzan survey dulu ke studio tersebut. Kami diterima oleh Mas Toro dan Mbak Ina (sekarang Mbak Ina yang jadi CP studio ini). Setelah keliling beberapa saat sambil ngobrol-ngobrol yang dipandu oleh Mbak Ina dan Mas Toro, kami selesai nitikin spot. Di studio ini, if needed be, kita bisa minta disiapin makan siang atau dimasakin Indomie juga lho sama Mbak Ina, asal kasih tau in advance aja. Akhirnya gue minta tolong Mbak Ina untuk nyiapin makan siang buat gue, Pillow dan teman-teman AKSA, mengingat jadwal kami lewatnya cuma sedikit banget dari jam makan siang.

Okeh, fast forward to 18 Mei 2017.

Karena gue harus udah standby di rumah Om Irwan dari jam 8 pagi sementara satu-satunya cara untuk tidak terlambat dari rumah gue ke Sinabung adalah dengan berangkat Subuh, gue memutuskan untuk menginap aja di hotel deket-deket Sinabung. Besoknya, gue dan Mbak Nat dari The Serenade yang bertanggung jawab atas test make up dan prewed ini tiba di rumah Om Irwan jam 8 lebih dikit. Disambut oleh Mbak Hanae, managernya Om Irwan, dan Om Irwan sendiri.

Langsung deh gue didandanin sama Om Irwan. Karena masih pagi, gue masih rada-rada ngantuk dan jadi pendiam gitu, tapi Om Irwan emang baik banget deh sesuai reputasinya, gue diajak ngomong terus. Asyik deh pokoknya.

Sekitar jam setengah 11, gue selesai didandanin.

 Sebelumnya saya persembahkan dulu foto saya yang biasanya nggak pernah dandan, hanya bermain-main dengan aplikasi LOOKS supaya keliatan dandan.


Mohon tahan hujatan Anda. Wkwkwkwk.
Selanjutnya saya persembahkan muka saya saat sedang ipermak oleh Om Irwan Riady.


Dan berikut hasil permakannya.





Cakep ya? Iya emang, gue aja takjub. Wkwkwk.
Terima kasih banyak Om Irwan... <3 Laff.


Bersama Om Irwan yang tangannya ajaib, dan Mbak Natalie bridesmaidku tersayang.
Setelah selesai, kami meluncur ke Photographer Lounge untuk prewed.

Sampe sana, temen-temen AKSA udah lagi ngeset alat. Gue langsung ditata rambutnya sama Mbak Timi, langganan gue buat ngerjain hair do. Kelar ngeset alat dan shalat Jumat, kita makan siang dulu. Sama Mbak Ina udah dimasakin tempe dan tahu goreng, sambal sama tumis kangkung. Masakannya enak lho! Mbak Ina juga nyediain jus alpukat requestan gue. Dan jus alpukatnya super enak. Plis, Mbak, ga mau buka resto aja? T_T

Berikut hasil prewed kami yang emang temanya fun dan kasual, setelah teman-teman AKSA mengulang kalimat "Oke sekali lagi terakhir nih!" dan "Coba liat-liatan terus ketawa." beribu-ribu kali.

Pic by AKSA Creative

Pic by AKSA Creative

Pic by AKSA Creative

Pic by AKSA Creative

Pic by AKSA Creative

Pic by AKSA Creative

Selain foto-foto, kami juga bikin video prewed. Tetep, temanya fun dan kasual dong, secara gue sama Pillow kalo disuruh beromantis-romantis ria kayanya mendingan gigit pintu sama bantal. Stylenya ala-ala Instawa (plis ya, gue ngerjain Sketsa dan Instawa sekian taun, jadilah kebawa-bawa).



Kami selesai sekitar jam setengah delapan malem. Lelah tapi syenang.
One down, 3 more to go.
Thank you all crew!

Ini nih tukang motretnya

No comments:

Post a Comment