Tuesday 10 April 2018

[VENDOR REVIEW] WHITEPEARL DECORATION

Postingan vendor review pertama!
Yeay!
Kali ini gue mau bahas WhitePearl Decoration. Representatif WhiteParl yang menangani gue dan Pillow dari awal banget ketemu sampai hari-H adalah Mbak Lely. Mbak Lely ini orang yang komunikatif dan bisa diajak diskusi, jadi dia nggak cuma dengerin kita maunya gimana, tapi juga ngasih masukan.

Sebagai background, gue mau share dulu soal detail konsep dekorasi yang udah gue buat di awal.

WARNING:
LONG POST & HEAVY IMAGE

Disclaimer:
All pictures provided by AKSA Creative ID unless otherwise stated.

Tema yang diangkat di nikahan gue dan Pillow adalah nasional (atau internasional?) Jawa fusion Jepang. Kenapa? Kalo Jawa, karena Pillow dan keluarganya masih orang Jawa meskipun Jawanya murtad--kalo kata bokapnya Pillow. Plus, Jawa juga merupakan budaya yang paling dekat dalam hidup gue secara gue gede di Jawa meskipun bokap nyokap orang Betawi asli dan gue lahir di Jakarta. Kalo soal jepangnya, nggak tau ya, pengen aja gitu gue masukin aksen Jepang di hari paling penting dalam hidup gue, secara gue udah mengenal jejepangan bahkan dari sejak gue kecil. Nuansa Jepangnya rencananya jadi aksen aja, dan dihadirkan lewat properti-properti kecil yang berbau Jejepangan, jadi hanya sebagai aksen, karena gue maunya tetep dominan nasionalnya.

Untuk warna, kami pilih nuansa warna pastel dengan kombinasi putih, champagne gold dan pink (yang melambangkan sakura).

Berikut email yang gue kirim untuk Mas Harry, orang WO gue:

Dear Mas Harry dan Tim,
As discussed, untuk tema dekor kami lebih ke internasional dengan sedikit elemen Jepang. Untuk warna dekor sendiri kami prefer dominan putih dengan aksen pink (warna sakura) dan gold.
Kalau bisa, kami pengennya meminimalkan penggunaan artificial flower, jadi pengennya sih fresh flower semua, kecuali sakura karena ngimpor sakura bikin bangkrut. Tapi pake pohon sakura artificial juga aku kurang sreg karena aku belum nemu pohon sakura palsu yang bagus (banyak mau, maaf ya :D), jadi mungkin untuk ngakalinnya, gimana kalau sakuranya berupa ranting-ranting aja, bukan pohon utuh?
Penerapannya, ranting-ranting sakura itu bisa disisipkan di flower arrangement untuk di meja atau corner yang dicombine dengan lampion, misalnya, seperti contoh Flower Arrangement 1 (btw kami naksir banget Flower Arrangement 3, please ada dong vendor yang bisa bikin kaya gitu T__T), atau dicombine dengan fresh flower untuk pelaminan seperti yang terlampir di referensi. Untuk Pelaminan 2 sebenernya agak kurang masuk sama taste aku sih, tapi nyari referensi sakura + pelaminan susah ternyata, cuma nemu itu doang.
Untuk foyer atau gazebo, mungkin bisa pake kombinasi bunga wisteria dengan lampion atau paper crane, referensi terlampir ya (untuk referensi gazebo masih nyari lagi, soalnya yang itu sepi bener rasanya kaya musim kering). Tambahan referensi foyer kaya yang aku kirim ke Mas Harry di whatsapp, itu ada kombinasi daun, bunga, lampion sama lampu cabe (apa sih namanya, aku mah taunya itu namanya lampu cabe). Btw, Foyer 5 itu megah banget, tapi kayanya budgetnya juga megah ye?
Sedangkan item-item lain seperti payung kertas, charms dan kipas (preferably yang bermotif sakura) bisa disisipkan di mana aja yang dirasa cocok. Ide mas Harry untuk nambahin pintu kertas di pelaminan itu oke banget tuh, cuma aku belum kebayang bentuknya akan seperti apa, please advise ya Mas.
Wishing corner itu optional. Ada oke, nggak ada juga nggak apa-apa. Tapi kayanya lucu aja gitu kalo ada tempat untuk tamu-tamu ngegantungin congratulatory message.
Aku rasa dengan nambahin item-item di atas udah cukup terasa Jepangnya, nggak perlu banyak-banyak dan nggak usah terlalu grand bentuknya, jadi nggak bikin budget bengkak juga. :p
Kalo dengan konsep yang kami mau ternyata masih over budget, aku mau kompromi dengan pake kombinasi artificial dan fresh flower kok. Hehe.
Sekian, mohon masukannya ya Mas Harry dan Tim.
Bersama email itu, gue attach juga beberapa file referensi yang gue temukan dari Pinterest dan Google.

Referensi centerpiece alias flower arrangement buat meja

Ini yang gue bilang gue sama Pillow naksir banget!

Referensi flower arrangement buat di lantai
 
Referensi buat ceiling gazebo

Referensi ceiling foyer

Referensi penggunaan sakura di pelaminan

Referensi parasol alias payung kertas

Referensi kipas lipat kertas

Referensi lampion 1

Referensi lampion 2

Referensi wishing corner/wishing tree 1

Referensi wishing corner/wishing tree 2
Setelah gue kasih liat beberapa gambar referensi, Mbak Lely ngasih masukan dengan memperhatikan caps budget kami. Misalnya, untuk foyer, nggak mungkin bikin seperti yang ada di referensi karena mereka harus instal rigging yang harganya nggak murah. Tanpa rigging, ada resiko bakal roboh karena ranting-ranting sakura tersebut cukup berat. Mbak Lely juga setuju soal ide Mas Harry nambahin pintu geser kertas alias fusuma, tapi mungkin nggak di pelaminan ditaronya, karena gue lebih suka pelaminan yang simpel nggak terlalu banyak detail.

Mbak Lely juga menyarankan untuk pake mix flower, nggak full fresh karena beda harganya lumayan. Jadi bunga-bunga yang bisa kepegang tangan kaya untuk di flower arrangement di meja-meja konsul, mini garden, standing flower di hall, dan standing flower di pelaminan, yang bagian pinggirnya itu pake fresh flower, sementara yang nggak bisa dipegang orang misalnya bagian tengah standing flower di pelaminan, bagian ceiling gazebo dan pelaminan, kita gunakan artificial flower. Intinya, dari proses diskusi, gue dan Pillow merasa Mbak Lely bisa menerima dan mengolah apa yang kami mau dengan baik.

Beberapa hal yang gue wanti-wanti supaya jangan sampe ada di dekor gue yaitu:

1. Warna ijo yang kebanyakan, termasuk daun-daun. Entah kenapa gue nggak suka banget ngeliat warna ijo dalam dekorasi gue. Kesannya gengges gitu, padahal mungkin kalo buat orang lain justru menimbulkan kesan teduh ya.

2. Warna-warna yang terlalu mencolok kaya merah abis makan orok, orange, dll, termasuk untuk bunga-bunga yang dipake. Gue menekankan pada Mbak Lely kalo gue mau pake bunga yang berwarna pastel aja.

3. Gue maunya fresh flower, sebisa mungkin, karena entah kenapa yang bikin berasa kalo kita lagi dateng ke acara nikahan adalah saat lo mencium aroma bunga segar yang memenuhi hall. Meskipun akhirnya gue kompromi dengan usul Mbak Lely seperti yang udah gue jelasin di atas, tapi gue tetep berhasil pake fresh flower untuk sebagian besar dekorasi gue.

4. Gue nggak mau ada pohon sakura, awalnya. Karena bayangan pohon sakura yang ada di otak gue pada saat itu masih pohon sakura yang kaya gini:
Pic by Google

KAN MALES YA NGELIATNYA. Keliatan imitasi banget. Sedangkan gue maunya semua dekor yang ada di nikahan gue terlihat seriil mungkin, jangan ada yang keliatan 'palsu' kalo bisa.
Tapi lalu Mbak Lely meyakinkan gue kalo dia punya pohon sakura bagus. Dia nunjukin fotonya dan gue oke, patut dicoba.

5. Gue nggak mau ada dekor yang pake bunga tusuk. Nggak tau kenapa (lagi), gue nggak demen banget ngeliat bunga tusuk. Mungkin karena polanya rumit dan... apa ya... begitu deh. T___T Gue nggak suka dekor dengan detil pola-pola rumit. Makanya untuk pelaminan pun gue lebih suka yang terkesan simpel dan polos tanpa ada banyak motif di backgroundnya.

Beberapa minggu sebelum hari-H, Mbak Lely mengirimkan sketch dekorasi yang sudah disesuaikan dengan hasil diskusi kami.

Photobooth. Click to enlarge. Image by White Pearl Decoration.

Photo Gallery. Click to enlarge. Image by White Pearl Decoration.

Pelaminan. Click to enlarge. Image by White Pearl Decoration.
Setelah liat sketchnya, ada beberapa adjustment yang gue dan Pillow ajukan. Misalnya, untuk ceiling pelaminan, nggak usah pake chandelier, tapi diganti lampion, biar lebih terlihat ada nuansa Jepangnya. Plus ditambahin untaian wisteria yang menjuntai.

Untuk backdrop photobooth, JANGAN PAKE BUNGA TUSUK, nggak demen akuh liatnya. Dan akhirnya Mbak Lely ngubah jadi pakai kaca, plus ditambahin lampion-lampion.

Gue juga ngingetin soal centerpiece yang bernuansa Jepang kaya yang udah gue kirimkan di referensi.

Fast forward ke hari-H ya.

Saat gue datang ke venue, yang pertama kali gue lakukan adalah keliling hall untuk ngeliat-liat dekorasi. Sebelum gue bahas secara keseluruhan, gue bahas dulu apa yang nggak sesuai sama request gue. Gue anak yang sangat mendetail dan perfeksionis, suka ngeributin hal-hal yang sebenernya bisa nggak diributin, apalagi hal-hal yang emang harus diributin. WKwkwkwk.

Gue menemukan detail-detail kecil yang meleset.

1. Lampion. Ada beberapa lampion yang nggak sesuai sama referensi gue. Alih-alih Jepang, lampion ini malah jadi ngasih nuansa Cina.
Lampion yang dimaksud. Huhuw. T_T
Jadi kalo penjelasan Mbak Lely, bosnya balik2 dari Jepang terus bawain ini lampion. Pas diprotes sama Mbak Lely karena ini lampion Cina, bosnya bilang "Ih, kan yang dari Jepang gue, gue deh yang ngerti." XDDD Ya gimana. Untungnya cuma satu lampion ini aja yang salah. Sisanya aman.

2. Parasol/payung hias. Parasol dan payung hias lainnya mengalami nasib yang sama, alias nggak sesuai dengan referensi yang gue pake sehingga nggak memberikan nuansa Jepang. Payung hias yang ada di area photobooth, misalnya. Lagi-lagi lebih memberikan nuansa Cina dibanding Jepang karena model dan coraknya.
Itu payung hias yang merah.. Kaya Cina banget ya?

Penampakan lebih dekatnya.
Sementara parasol lainnya, lebih memberikan nuansa shabby chic dan victorian style dibandingkan dengan nuansa Jepang. Emang sih loli fashion harajuku make payung-payung macam ini, tapi bukan ini yang gue mau.
Parasol di mini garden depan pelaminan.

Parasol di wishing corner.
3. Ada bunga tusuk. Ini sempet bikin gue bengong sejenak sih, karena gue yakin gue udah bolak balik menyatakan baik ke WO maupun WhitePearl kalo gue nggak suka sama bunga tusuk. Kenyataannya, di backdrop photobooth DAN tiang-tiang gazebo dihiasi bunga tusuk. Oh my God.
Tidaaaak!
Tidaaaaaak Part 2.
Pusing liat tiang gazebo isinya bunga tusuk semua.
Waktu gue ngeliat tiang gazebo, Mbak Lely langsung nyamperin gue dan minta maaf karena akhirnya tiang-tiang gazebo dihiasi bunga tusuk. Gue lupa alasannya apa, soalnya waktu itu gue juga langsung ya udahlah gitu nggak mau ambil pusing, kudu jaga mood kan. Lagian toh pas nanti acara gue nggak bakalan liat photobooth yang letaknya di luar hall juga.

4. Centerpiece. Nggak ada centerpiece bergaya Jepang seperti referensi yang udah gue kasih. Centerpiece dan flower arrangementnya ya kaya biasa aja. Bukan berarti nggak bagus, ya, tapi nggak sesuai dengan request gue.

Yes, rencana gue menghadirkan nuansa Jepang sebagai aksen lewat item-item berbau Jejepangan pada dekorasi akhirnya terasa kurang maksimal karena detail2 yang miss tersebut. Malah lebih dominan shabby chic karena yang menjadi aksen Jepang cuma lampion-lampion yang digantung (selain si lampion Cina), fusuma alias pintu geser kertas, dan pohon sakura (beserta ranting-rantingnya). But it's okay, karena dekornya tetep bagus dan cantik.

Sekarang untuk review dekornya sendiri. Secara keseluruhan, gue tetep suka sama dekor nikahan gue. Pengerjaannya rapi, dekornya cantik dan proporsi antar corner kaya dipikirin bener-bener sehingga nggak nabrak dan bikin pusing karena keramean. Misalnya di entrance hall, bagian kanannya adalah area penerima tamu dengan dekor minimalis, cuma ditutup kain krem letter U yang sekaligus jadi backdrop meja penerima tamu. Bagian kiri entrance, adalah photo gallery pertama yang dihias dengan fusuma sebagai backdrop dan meja konsul. Jelas lebih rame dengan bunga-bungaan dan pernak pernik. Nah dua area yang saling berhadapan ini buat gue terlihat imbang, karena yang satu minimalis, yang satu lagi rame.
Area photo gallery 1 yang letaknya di sebelah kiri entrance
Area resepsionis yang letaknya di sebelah kanan entrance
Masuk ke dalam hall. Gue melaksanakan akad di depan pelaminan.
detail meja akad

meja akad dan pelaminan

pelaminan
Seperti yang bisa diliat, warna bunga yang digunakan untuk standing flower dan mini garden maupun flower arrangement baik di meja akad maupun pelaminan semuanya bernuansa pastel sesuai dengan request gue. Di ceiling pelaminan juga dipasang ranting-ranting sakura, untaian wisteria pink (pinknya agak gengges pas awal-awal gue liat, tapi makin diliat makin biasa aja sih warnanya) dan lampion yang beneran nyala, sesuai dengan hasil diskusi. Bunga yang mereka pake juga fresh flower kombinasi articial, masih berasa segar dan wangi bunganya.

Pohon sakura yang jadi concern turned out sangat cantik dan memuaskan.

Abaikan muka sayah.
Untuk gazebonya sendiri, selain dihiasi bunga tusuk di tiang-tiangnya, ceilingnya dihias dengan lampu gantung, lampion, dan ranting-ranting sakura.
ceiling gazebo.
Untuk panggung entertainment cuma dikasih backdrop simpel dari kain krem, dan untuk screen diberi frame dari sterofoam.
Panggung enetertainment dan screen.
Untuk photo gallery kedua yang juga berfungsi sebagai wishing corner dan tempat penukaran souvenir, didekor dengan menggunakan fusuma sebagai backdrop, lemari putih (buat nyimpen souvenir), pohon sakura (tempat tamu ngegantungin kertas yang berisi wish untuk gue dan Pillow) dan meja konsul.

Photo Gallery 2 (souvenir dan wishing corner)
bagian atasnya kaya gitu.

detail meja konsulnya

Terakhir untuk photoboothnya. Di foto ini kursinya cuma satu soalnya yang sebelah kanan lagi ditarik dulu buat Pillow duduk dan poto-poto di corner sebelah...
agak gelap soalnya belum mulai acara pas fotonya diambil.

Buat overview yang lebih lengkap mengenai dekor di hari-H, boleh play video di bawah ini ya.




Overall, gue puas dengan hasil kerja White Pearl Decoration. Meskipun ada detil-detil yang meleset, semua tetap cantik dan oke. Thank you, Mbak Lely dan White Pearl Decoration atas kerja kerasnya!

Final rating: 3.8/5.00

Plus:- Representatif komunikatif dan helpful.
- Hasil kerja rapi dan kualitas oke.
- Harga bersaing.

Minus:
- Harus terus difollow up dan diingatkan mengenai detail-detail request (jika ada permintaan khusus).

1 comment:

  1. Dear brides and grooms to be 
    Salam hangat dari HIS Seskoad Grand Ballroom Bandung.
    Kami dengan bangga mempersembahkan venue terbaru kami yaitu “HIS Seskoad Grand Ballroom”, Gedung seskoad yang berletak strategis nan mewah yang menjadi favorit para calon pengantin ini kini berada di naungan HIS, untuk itu fasilitas yang terdapat di gedung seskoad grand ballroom kini berstandard seperti gedung HIS lainnya, “Ballroom full karpet eksklusif, AC, Lampu Kristal, dan design ruangan yang elegan&mewah”. Selain gedung, kami juga bekerjasama dengan banyak pilihan vendor ternama di Bandung, mulai dari catering, busana&MUA, dekorasi, music&entertaiment, fotografi&videografi, MC, wedding car, hingga pelayanan yang kami miliki untuk membantu calon pengantin dari awal sampai akhir yaitu, Wedding Public Relations, Wedding Planner, dan Wedding Executor. Dengan sistem “One Stop Wedding Service”, Kami pastikan akan memberikan pelayanan terbaik di hari Bahagia akang teteh 
    Untuk itu kami mengundang akang teteh calon pengantin, untuk datang ke pre-launching HIS Seskoad Grand Ballroom kami, dan segera dapatkan HARGA PRE-LAUNCHING yang pasti akan sangat worth it dengan fasilitas dan pelayanan yang kami berikan serta BONUS FANTASTIS! untuk akang teteh calon pengantin Cuma di HIS SESKOAD GRAND BALLROOM.

    BOOKING FEE ONLY RP. 5000.000
    For more info and detail call :
    Wedding Public Relations HIS Seskoad Grand Ballroom
    Jl. Gatot Subroto No. 96 Bandung.
    GIYANTI : 082261170022 (WA)
    INSTAGRAM : @his_seskoad @giyanti.hisseskoad

    See u brides and grooms to be!
    -HIS Wedding Venue Organizer-

    ReplyDelete