Thursday, 31 May 2018

ROLLERCOASTER OF PREGNANCY: MENGGENDUT

Never crossed my mind before kalo suatu saat gue akan mengkhawatirkan kenaikan berat badan.

Gue adalah tipe yang mau makan segabrak juga tetep kurus. Tipe yang banyak dicemburui cewek-cewek laen, katanya. Bah, kagak tau aja pada kalo gue ngiri banget sama yang makan dan bisa tampak nyata gemuknya. Soalnya, gue berkali-kali dijudge kurang makan sama orang-orang yang ngeliat penampilan gue yang cenderung kurus ini. Baru deh mereka menyesal setelah mentraktir gue makan, karena ternyata gue makannya nggak sedikit. XDDD

Yang kurus pengen gemuk, yang gemuk pengen kurus.
Emang ye manusia itu nggak pernah puas.

Eniwei,
karena itulah, gue agak shock ketika diminggu ke-29 alias tanggal 24 April gue kontrol sebelum dese melahirkan, Mbak Ika bilang gue harus mengurangi makan nasi alias pasokan karbohidrat, dan juga gula, karena bayi gue agak-agak overweight.

ROLLERCOASTER OF PREGNANCY: HEARTBURN

Orang-orang yang tau kalo gue berpuasa rata-rata kaget.
"Hah, lo puasa? Lagi hamil gede gitu?"

Well, tiap orang pasti beda-beda, tapi dalam kasus gue, alhamdulillah sampe saat ini gue masih bisa menjalani puasa Ramadhan tanpa batal sehari pun. Malah, puasa ini berkah banget buat gue karena berarti gue bisa mengurangi waktu gue makan yang akan mengakibatkan bertambahnya berat badan gue. (kenapa gue concern akan kenaikan berat badan gue bisa dibaca di sini).

Masalahnya cuma satu: ibu hamil--apalagi yang punya maag kaya gue--rentan terkena heartburn.
Gue termasuk yang kena.

Apa sih heartburn?

Tuesday, 22 May 2018

Because We're not a Sun

Kapan terakhir kali kita ngobrol soal sesuatu yang disukai pasangan?

Kapan terakhir kali kita tanya pada pasangan kita sedang sibuk apa sekarang? Apa yang sedang dia sukai sekarang? Kenapa dia tidak lagi melakukan apa yang biasanya gemar dia lakukan? Apakah dia sudah menemukan pengganti kegemarannya?

Yang sering terlupa, adalah bahwa kita seringkali mengajak pasangan bicara akan hal-hal yang kita suka, tapi melupakan bahwa ia juga punya hal-hal yang ia suka.

Yang sering terlupa, adalah bahwa kita sibuk membicarakan apa yang menarik bagi kita, tapi melupakan hal-hal yang menarik bagi mereka.

Because life isn't always about us and what we like or interested in. 😊

Monday, 14 May 2018

Mereka Bukan Muslim, Teroris Tidak Beragama!

Seruan ini muncul lagi, lagi, dan lagi di TL Facebook gue semenjak kasus bom Surabaya merebak.

Dan gue cuma menghela napas.
Menghela napas, sambil liat-liat keadaan. Karena ya gue nggak memungkiri, gue pengen ngebantah, tapi gue 'takut' dibilang menjelek-jelekkan agama gue sendiri sama orang-orang yang mungkin nggak paham sama apa yang akan gue katakan, apalagi mungkin pemikiran ini terlihat aneh.

Eh ndilalah kok ya gue menemukan beberapa postingan yang bernada "Jangan bilang teroris itu nggak beragama, mereka beragama. Stop being in denial." dan cukup banyak juga teman-teman yang merepost itu. Wih, ternyata banyak juga yang beranggapan sama. Gue jadi berpikir, berarti nggak aneh dong ya pemikiran gue ini.

Wednesday, 9 May 2018

Seimbang Dunia-Akhirat, Justru itu yang Islam Ajarkan

Hari Sabtu kemarin, gue dan Pillow bersilaturahim dengan keluarga besar Pillow. Setelah ziarah, schedule selanjutnya adalah pengajian yang diisi oleh Bapak Ustadz Sofwan Jauhari. Temanya menarik dan kajiannya menurut gue eye-opening, yaitu tentang memaknai keseimbangan dunia dan akhirat.

Ini gue rangkum ya pembahasan kemarin. Kurang lebihnya monmaap. Udah agak-agak lupa soale udah beberapa waktu berlalu, tapi mudah-mudahan nggak ada yang melenceng terlalu jauh.

Jadi, untuk meraih keseimbangan antara dunia dan akhirat yang hakiki, kita perlu memahami dan melakukan beberapa hal.